Isu patriaki dan feminisme telah lama diperbincangkan dengan pemikiran individu yang mengatakan, hal tersebut menentang agama. Bahkan, beberapa orang menganggap Islam merupakan agama yang tidak simpatik dengan perempuan. Lantas, bagaimana Islam memandang isu soal patriarki dan feminisme?
Alumni Fakutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) 2016, Melqy Mochamad Marhaen menjelaskan, patriarki selalu berkaitan dengan gender karena memilki sifat sosial yang dikungkung oleh maskulinitas laki-laki.
“Dalam Islam, hak yang diberikan tuhan kepada manusia, siapapun tidak boleh mengaturnya, yaitu hak hidup, berkembang biak, serta mendapatkan kedamaian dan berhak memilih tujuan hidup. Bahkan, negara tidak boleh ikut campur terhadap hak yang telah diberikan tuhan kepada manusia,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, hak yang direnggut dalam budaya patriaki terhadap feminisme adalah hak-hak dasar yang ada pada wanita. Salah satu survei membuktikan, orang-orang yang banyak berpendidikan di Amerika merupakan perempuan, akan tetapi yang paling rendah jaminan sosial dan pendapatannya juga perempuan, sehingga masalah kesetaraan gender belum usai.
Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Syifa Rahma Kurnia mengatakan, feminisme merupakan perjuangan yang baik, akan tetapi banyak yang menyalahgunakannya agar perempuan lebih bebas secara tidak teratur, serta menyerang ajaran Islam.
“Gerakan feminisme yang menyalahkan Islam akan ajaran yang memberatkan perempuan, merupakan paradigma barat yang perlu dikritik. Karena sebenarnya dalam agama, hal tersebut merupakan ajaran Islam tanpa memberatkan perempuan, dan merupakan bagian syariah agama,” ujarnya.
(Juva Salma Chotika)
0 comments